ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tuntutan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, bahwa salah satu Kompetensi
Dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas II adalah melakukan pembagian
bilangan sampai dua angka. Hasil pengamatan penulis di Kelas II SD Sindangraja
2 Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya hasil tes kemampuan awal dalam
hitungan pembagian, rata-rata kurang dari 75 %. Sehubungan dengan itu perlu sebuah upaya meningkatkan kemampuan
siswa dalam pembelajaran pembagian, salah satunya adalah dengan penggunaan alat
peraga manik-manik untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep pembagian.
Dengan penggunaan alat peraga ini diharapkan siswa memiliki kemampuan
dalam memahami konsep pembagian yang
pada akhirnya dapat dengan mudah mengerjakan operasional hitungan pembagian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data
perencanaan, pelaksanaan dan hasil
kemampuan siswa dalam memahami konsep pembagian dengan menggunaan alat peraga
manik-manik.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan
guru di dalam kelasnya sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagi guru, sehingga hasil belajar menjadi lebih meningkat. Model PTK yang digunakan
adalah model Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
Tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan model PTK tersebut maka pada
penelitian maka pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan langkah yang tidak
terpisahkan. Maksudnya pada saat dilakukannya tindakan maka saat itu juga
observasi dilakukan.
Fokus pada penelitian ini adalah pembelajaran
pembagian dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga yang dipakai adalah manik-manik. Penggunaan alat peraga merupakan
salah satu cara yang digunakan untuk menerangkan atau mewujudkan konsep dan membantu
siswa memahami sesuatu yang abstrak menjadi konkrit. Hal ini sejalan dengan pendapat Russefendi (1992 :229) yang
mengungkapkan : “alat peraga itu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep”.
Alat
peraga juga merupakan alat bantu untuk
mendidik atau mengajar siswa agar yang diajarkan oleh guru dapat mudah dipahami
oleh siswa. Atau alat peraga adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
memperjelas materi yang diajarkan atau mengkonkritkan ikhwal yang abstrak (Nana
Sudjana,1997 : 33). Dengan menggunakan alat peraga berbentuk manik-manik
diharapkan siswa lebih tertarik, terlibat dengan aktif dalam proses
pembelajaran sehingga kemampuan siswa dalam memahami kosep pembagian meningkat.
Instrumen yang digunakan adalah adalah tes hasil
belajar dan observasi. Tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa dalam memahami konsep pembagian dengan teknik pengerjaan
pengurangan berulang dalam pengerjaan hitungan fakta dasar pembagian. Observasi
digunakan melalui format observasi untuk mengukur kinerja guru dalam
pembelajaran pembagian.
Penelitian ini telah berhasil mendeskripsikan
implementasi penggunaan alat peraga manik-manik untuk pengerjaan pembagian
dengan pengurangan berulang oleh bilangan yang sama. Kemampuan siswa dalam
memahami konsep pembagian mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dari
hasil tes awal ke siklus I terjadi terjadi peningkatan sebesar
0 Responses to “Contoh Abstrak”
Post a Comment